Berbagi pengalaman seputar keterampilan berkomunikasi dan penanganan komplain bersama karyawan RS PON merupakan sebuah tantangan tersendiri. Industri kesehatan yang sangat khas, menjadikan setiap individu yang datang memiliki harapan yang besar untuk dapat hidup lebih sehat dan sembuh dari penyakit yang dideritanya. Tidak jarang pasien dan keluarganya datang tanpa ada pengetahuan awal seputar kesehatan. Hal ini menjadi salah satu alasan gaya komunikasi yang dilakukan harus mudah, lugas, dan menunjukan empati yang tinggi. Oleh karena itu, RS Pusat Otak Nasional (PON) bekerjasama dengan LPPM LSPR Jakarta  melaksanakan pelatihan Communication Skill dan Customer Service bagi karyawan RS PON. Pelatihan ini diadakan selama 2 hari yaitu pada Rabu-Kamis, 13-14 Maret 2019 di Auditorium RS PON.
Ms. Chrisdina Wempi, M.Si memaparkan materi ketrampilan komunikasi kepada para karyawan RS PON
Para Dosen LSPR Jakarta yang berkontribusi sebagai Trainer adalah Chrisdina Wempi, M.Si, Deddy Irwandy, M.Si, Gracia Rachmi A, MM dan Tunggul Siahaan, MA. Persoalan yang sering kali muncul saat menghadapi pasien/pelanggan adalah tuntutan untuk dapat dimengerti kondisi yang sedang dialami. Pada kondisi tersebut keterampilan dalam berkomunikasi menjadi sangat penting, dan akan membentuk persepsi awal dari pasien terhadap pelayanan dari RS PON. Penggunaan bahasa tubuh atau non verbal communication menjadi alat komunikasi utama untuk dapat memberikan penekanan pada pesan yang ingin disampaikan. Suasana yang nyaman akan memberikan kepercayaan diri pada pasien bahwa mereka sudah datang ke rumah sakit yang tepat.
Mr. Deddy Irwandy, M.Si memaparkan materi Customer Service pada pelatihan hari ke-1
Selain berbagi pengalaman, karyawan juga diajak untuk melakukan role play bagaimana mengaktifkan seluruh elemen pada masing-masing diri agar menjadi media berkomunikasi yang baik. Aktivitas tersebut dapat mencairkan kekakuan dalam berinteraksi serta memberikan penilaian pada diri sendiri seputar apa yang harus dikembangkan lebih lanjut. Setiap peserta diberikan waktu untuk memberikan koreksi satu dengan lainnya, sehingga dapat dijadikan gambaran persepi dan reaksi apa yang akan terjadi ketika berkomunikasi.
Sesi role play untuk materi handling complaint oleh trainer Ms. Gracia Rachmi A, MM
Sebagai RS rujukan nasional yang fokus pada penanganan pelayanan kesehatan otak dan saraf yang komprehensif, juga menjadi model/percontohan dalam penanganan kasus-kasus neurologi di Indonesia, menjadikan ekspektasi masyarakat sangat tinggi kepada RS PON dalam memberikan layanan medis maupun layanan non-medis kepada pasien dan keluarga pasien. Bersinergi bersama LPPM STIKOM LSPR Jakarta, berupaya memberikan penyegaran dan keterampilan kepada karyawan RS PON khusus yang berada digaris terdepan seperti, layanan pendaftaran, rekam medis, doorman, finance dan lainnya untuk bisa memberikan pelayanan yang memuaskan dan paripurna, baik dalam layanan medis maupun layanan non-medis.
Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan masyarakat, maka Rumah Sakit Pusat Otak Nasional mempunyai komitmen mengutamakan keselamatan pasien, kemudahan akses dan kepuasan pelanggan, serta senantiasa terus melakukan perbaikan sesuai perkembangan teknologi dan kebutuhan pasien maupun pelanggan